Rabu, 15 Juli 2009

China Hentikan Langkah Indonesia di Perempat Final

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah tim Indonesia di Kejuaraan Asia U-19 terhenti di perempat final. Melawan unggulan pertama, China, Senin (13/7) sore, tim Merah-putih tak berdaya karena menyerah 0-3.

Ganda campuran Muhammad Ulinnuha/Della Destiara yang mengawali pertandingan di Stadium Juara Bukit Kiara, Kuala Lumpur, Malaysia, ditaklukkan Lu Kai/Bao Yixin 14-21 15-21.

Evert Sukamta yang tampil pada nomor tunggal putra melawan Tian Houwei, gagal menyamakan skor. Dia menyerah 19-21 14-21, sehingga Indonesia tertinggal 0-2.

Di partai ketiga, pemain tunggal putri Siti Anida Lestari Qoryatin yang diharapkan bisa menyumbang poin, juga gagal lagi setelah kalah 21-16 12-21 14-21. Dengan demikian, Indonesia kalah 0-3 sehingga dua partai selanjutnya tak dipertandingkan.

Pelatih pelatnas pratama yang mendampingi tim bertanding di Malaysia, Ronny Agustinus, mengatakan faktor pengalaman menjadi penyebab utama. Menurutnya, lawan lebih matang.

"Yang paling kelihatan tim lain lebih menang pengalaman bertanding, jadi mereka rileks dan menikmati (pertandingan). Kalau masalah fisik dan teknik kita tidak ada masalah dengan negara-negara lain," kata Ronny.

Mayoritas tim Indonesia adalah pemain pelatnas pratama yang selama tiga bulan terakhir digembleng di Akademi Militer di Magelang, agar mempunyai fisik yang kuat. Kejuaraan ini merupakan turnamen pertama yang diikuti pemain pelatnas pratama.

Usai Kejuaraan Asia ini, mereka akan mengikuti dua turnamen sirkuit nasional di Tegal (20-25 Juli) dan Surabaya (27 Juli-1 Agutus), serta Indonesia International Challenge (4-8 Agustus).

"Kekalahan ini juga akan menjadi bahan evaluasi PBSI bahwa ternyata tim-tim lain lebih berkembang daripada tim Indonesia," tambahnya.

Kemenangan atas Indonesia membawa China maju ke semifinal untuk bertemu Thailand yang menang 3-1 atas India. Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan unggulan kedua Malaysia yang menang 3-0 atas Hongkong, dengan Jepang yang menundukkan Korea 3-1.

China Jumpa Malaysia di Final Bulutangkis Junior Asia
Jakarta (ANTARA News) - Tim unggulan pertama China bertemu unggulan kedua Malaysia di final beregu Kejuaraan Bulutangkis Asia remaja di bawah usia 19 tahun (U19) setelah kedua tim unggul di semifinal, Selasa.

Dalam turnamen yang digelar di Stadium Juara Bukit Kiara, Kuala Lumpur, Malaysia, China mengalahkan Thailand 3-1, sedangkan Malaysia menyisihkan Jepang dengan skor yang sama.

Pemain tunggal putra Pisit Poodchalat menjadi satu-satunya penyumbang angka bagi Thailand setelah mengalahkan Tian Houwei 21-16, 21-14.

Sedangkan tiga angka bagi China diperoleh melalui ganda campuran, tunggal putri dan ganda putra.

Pasangan Lu Kai/Bao Yixin mengalahkan Maneepong Jongjit/Rodjana Chuthabunditkul 21-13, 21-11, Chen Xiaojia menang atas Ratchanok Intanon 21-16, 24-22 dan Guo Junjie/Liu Peixuan menundukkan Nitiphon Phuangphuapet/Tin D Cabalees 21-13, 18-21, 21-13.

Adapun penyumbang kemenangan bagi Malaysia seperti disiarkan situs tournamentsoftware.com adalah, ganda campuran Ow Yao Han/Lai Pei Jing yang menang 21-17, 21-13 atas Naoto Otaki/Kanako Konishi.

Iskandar Zulkarnain Zainuddin mengalahkan Tatsuya Watanabe 21-9, 21-14 dan ganda putra Goh Jian Hao/Pang Zheng Lin menundukkan Shohei Hoshino/Akira Kobayashi 21-19, 16-21, 21-19.

Sementara satu-satunya angka bagi tim Jepang diperoleh pemain tunggal putri Minatsu Mitani yang unggul atas Tee Jing Yi 21-17, 12-21, 21-17.

Tim Indonesia tersingkir dari turnamen beregu yang menggunakan format Piala Sudirman itu setelah dikalahkan unggulan pertama China 0-3 di perempatfinal.

Selanjutnya para pemain yang sebagian besar berasal dari pelatnas pratama itu akan mengikuti nomor perorangan yang akan dimulai Rabu (15/7).

Tim Indonesia Pastikan Tempat di Perempatfinal >< Jadi Runner-up Grup C, Indonesia Bertemu China

Jakarta (ANTARA News) - Tim Indonesia memastikan tempat di
perempatfinal setelah meraih dua kemenangan pada abak penyisihan Grup C Kejuaraan Asia di bawah 19 tahun (U19) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

Pada pertandingan pertama, Indonesia mengalahkan tim Taiwan 4-1, dengan satu-satunya kekalahan dialami pemain tunggal putri Siti Anida Lestari Qoryatin yang tumbang di tangan Ching Hsu Ya 24-26, 17-21.

Ary Trisnanto membuka angka bagi tim Indonesia dengan mengalahkan Hao Hsu Jen dalam tiga game 21-11, 18-21, 21-16 yang segera disamakan oleh kemenangan Ching atas Siti Anida.

Kemenangan ganda putra Angga Pratama/Rendy Sugiarto atas Liang Chang Kai/Te Lin Yu 21-18, 21-11 kembali membawa Indonesia memimpin 2-1.

Ganda putri Rizki Andini/Tiara Rosalia atas Wen Tsai Yi/Wen Kuo Yu 21-16, 21-13 memastikan kemenangan tim Indonesia atas Taiwan setelah unggul 3-1.

Partai terakhir, antara ganda campuran Muhammad Ulinnuha/Della Destiara melawan Hsuan Lin Chia/Ying Tai Tzu yang dimenangi pasangan Indonesia 25-23, 21-19, memperkuat kemenangan menjadi 4-1.

Salah satu pelatih tim Indonesia Ronny Agustinus mengatakan bahwa para pemain belum bermain lepas pada pertandingan pertama itu. "Masih demam panggung, misalnya Ary yang mestinya bisa menang dua game harus kehilangan satu game," kata Ronny.

Pada pertandingan kedua, Indonesia menang mutlak 5-0 atas Laos.

Ronny mengatakan, tim yang menghadapi Laos berbeda dengan mereka yang menghadapi Taiwan agar semua pemain mendapat kesempatan bermain.

Febby Angguni menjadi penyumbang angka pertama saat melawan Laos dengan mengalahkan Phetmany Keophiachan 21-5, 21-4, dilanjutkan oleh Evert Sukamta yang menang atas Phenophasith Phengchanseng 21-11, 21-9.

Muhammad Ulinnuha/Berry Anggriawan membuat kedudukan menjadi 3-0 dengan kemenangan 21-8, 21-11 atas Phetphanom Keophiachanh/Phongthanom Quankhamchanh.

Pasangan Ni Made Claudia Ayu Wijaya/Della Destiara dan Kevin
Alexander/Rizki Andini menggenapi kemenangan Indonesia menjadi 5-0.

Selanjutnya Indonesia akan menghadapi Korea yang juga meraih dua
kemenangan atas Taiwan dan Laos, dalam perebutan juara grup, Senin.
Menghadapi Korea, Ronny mengatakan timnya akan berjuang untuk meraih kemenangan untuk menjadi juara Grup C dan terhindar dari pertemuan dengan unggulan pertama China yang kemungkinan menjadi juara Grup A setelah memenangi dua pertandingan dan menyisakan pertemuan terakhir melawan Jepang.

Melihat materi yang diturukan Korea pada dua pertandingan pertama mereka, kata Ronny, Indonesia berpeluang meraih kemenangan.

Jadi Runner-up Grup C, Indonesia Bertemu China
JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Indonesia kalah 2-3 dari Korea dalam penentuan juara Grup C Kejuaraan Asia U-19. Karena sebagai sebagai runner-up, tim Merah-putih harus menghadapi China di babak perempat final.

Dalam pertandingan yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (13/7), dua angka Indonesia diraih pemain tunggal putra Ary Trisnanto dan ganda putra Rendy Sugiarto/Angga Pratama. Ary menang 23-21 21-16 atas Kim Min Ki, sedangkan Rendy/Angga menundukkan pasangan Kang Ji Wook/Choi Seung Il 21-16 25-23.

Kekalahan tunggal putri Febby Angguni dari Choi Hye In 18-21 13-21 membuat tim Indonesia tertinggal 0-1. Selanjutnya, Indonesia sempat memimpin 2-1 lewat kemenangan dua partai tadi.

Sayang, di dua laga selanjutnya Indonesia gagal sehingga menyerah 2-3. Pasangan Rizki Andini/Tiara Rosalia kalah 21-16 18-21 20-22 dan Muhammad Ulinnuha/Della Destiara tumbang di tangan Kang Ji Wook/Choi Hye In 17-21 18-21.

"Tidak ada titik lemah, semua yang kalah pun sudah berjuang secara maksimal," Ronny Agustinus, salah seorang pelatih yang mendampingi pemain di Malaysia.

Selanjutnya, tim Indonesia akan menghadapi juara Grup A, unggulan pertama China, pada Senin sore ini. "Peluangnya 50-50. Kami berharap bisa mengambil poin dari tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran," kata Ronny.

Sementara itu Korea bertemu runner-up Grup A Jepang untuk memperebutkan satu tempat di semifinal.

Adapun dua pertandingan lain pada perempatfinal adalah pertemuan antara juara Grup B Malaysia melawan Hongkong yang menjadi runner-up Grup D, dan runner-up grup B India melawan juara Grup D Thailand.

Jumat, 10 Juli 2009

Yonex OCBC US Open 2009 Taufik ke Semifinal, Bertanding Sekaligus Promosikan Produk

(Bulutangkis.com) - Indonesia mendapatkan satu tiket di babak semifinal, setelah satu-satunya wakil di tunggal putra, Taufik Hidayat berhasil menghempaskan unggulan kelima asal Kanada, David Snider, dalam pertandingan perempatfinal kejuaraan Yonex OCBC US Open 2009. Bermain dalam waktu 29 menit, Taufik menghentikan langkah pebulutangkis peringkat 60 dunia tersebut dengan skor 21-14, 21-18.

Taufik Hidayat akan menjamu Carl Baxter, unggulan ketiga asal Inggris di pertandingan selanjutnya. Dalam pertandingan sebelumnya, Baxter, yang kini menduduki peringkat 38 dunia, sukses menjegal langkah wakil Denmark, Martin Bille Larsen melalui pertarungan rubber game.

Kehadiran Taufik Hidayat, sebagai satu-satunya pebulutangkis world top ten dalam kejuaraan berhadiah 80 ribu USD ini menimbulkan sejumlah pertanyaan. Emmet Gibney, dalam situs www.badmintonvm.com, menulis betapa penasarannya ia, mengapa pemain sekaliber Taufik Hidayat bersedia hadir jauh-jauh dalam turnamen yang diselenggarakan di Amerika Utara ini.

“It’s a rare occasion that a player like Taufik goes to North America for a tournament,” demikian tulisnya. Gibney bahkan menebak, tujuan utama Taufik datang ke California adalah untuk berlibur dan mengunjungi dua sahabatnya yang kini bermukim di sana, Tony Gunawan dan Halim Haryanto. “Disneyland and Hollywood are sure to be on his itinerary,” lanjutnya kemudian.

Meski kecil kemungkinan Taufik akan kalah dalam turnamen yang sepi taburan pemain bintang ini, namun Gibnet menjamin bahwa siapa pun yang akan menjadi lawan Taufik, pertandingan sang maestro tersebut tetap menarik untuk diamati.

Rasa penasaran Gibney akan kehadiran Taufik di US Open rupanya terjawab sudah setelah situs resmi sang bintang, taufik-hidayat.com, melansir sebuah keterangan resmi: pemain kelahiran 1981 itu akan memperkenalkan dan melaunching produk perlengkapan olahraga, Taufik Hidayat Line, dalam kejuaraan yang berlangsung di Stadion Orange County Badminton Club, California tersebut.

Selain Taufik Hidayat dan Carl Baxter, semifinal lain di partai tunggal putra akan mempertemukan peringkat 67 dunia asal Kanada, Stefan Wojcikiewicz dengan wakil Taipei, Yi Hsueh Hsuan. (mk)

Jadwal Lengkap Semifinal:
Tunggal Putri: Anna Rice (Can, seed1) vs Nicole Grether (GER,3)
Michelle Lie (CAN,8) vs Mona Santoso (US)

Ganda Putra:
Jurgen Koch / Peter Zauner (AUT,1) vs Martin Bille Larsen / Jacob Chemnitz (DEN)
Howard Bach / Tony Gunawan (US, 7) vs William Milroy / Toby Ng (CAN, 2)

Ganda Putri: Chen Ying / Peng Yun (US) vs Prescillia Lun / Mesinee Mangkalakiri
Nicole Grether (GER) / Charmaine Reid (CAN) (1) vs Huang Ruilin vs Jiang Xuelian (CAN)

Ganda Campuran: Toby Ng/ Grace Gao (CAN) vs Alvin Lau / Jiang Xuelian (CAN)
William Milroy/ Fiona McKee (CAN,3) vs Howard Bach/Eva Lee (US)

Kamis, 09 Juli 2009

Yonex OCBC US Open 2009

(Bulutangkis.com) - Langkah Taufik Hidayat sebagai unggulan pertama kejuaraan bulutangkis Yonex OCBC US Open 2009 masih belum menemui kesulitan berarti. Menghempaskan atlet Amerika berdarah Thailand, Sattawat Pongnairat di babak ketiga dengan 21-15, 21-16, Taufik dijadwalkan bertemu dengan unggulan kelima asal Kanada, David Snider di perempat final.

Taufik merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang masih bertahan, setelah Reni Herlina menyerah di babak pertama dari andalan AS, Irin Wang dengan skor 15-21, 21-15, 21-16.

Turnamen ini memang tidak banyak bertabur pemain top dunia, khususnya dari Asia . Selain Indonesia yang hanya menyertakan dua wakil, negara Timur lain yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini hanya Korea Selatan (1 wakil) dan Taipei (2 wakil). China memang menyertakan Gao Ling/ Wei Yili di sektor ganda putri. Namun unggulan kedua tersebut akhirnya mengundurkan diri.

Bila Asia minim pemain, sebaliknya AS menjadikan kejuaraan ini sebagai ajang menguji kemampuan atlet-atletnya. Dimotori Tony Gunawan, Howard Bach, serta Mona Santoso, (ketiganya juga tampil dalam Djarum Indonesia Open Super Series 2009 bulan lalu) negara adidaya tersebut menyertakan paling banyak atlet dalam kejuaraan yang berlangsung di OCBC Stadion, Orange County ini.

Hampir tidak ada kejutan yang terjadi di nomor tunggal putra hingga babak perempatfinal dilangsungkan. Semua pemain unggulan berhasil mengatasi lawan-lawannya sejauh ini. Taufik Hidayat (1), Carl Baxter (ENG, 3), Stefan Wojcikiewicz (CAN,4), David Snider (CAN,5), Yi Hsueh Hsuan (TPE, 6), Andrew Dabeka (CAN,7), dan Martin Bille Larsen (DEN, 8) akan saling berjibaku untuk memperebutkan tiket ke semifinal. Hanya unggulan kedua asal Belanda, Dicky Palyama, yang mengundurkan diri dan kalah walk over pada babak kedua.

Sementara itu, di sektor tunggal putri, sejumlah pemain unggulan juga masih bertahan hingga babak perempatfinal dan beberapa diantaranya akan saling berhadapan. Anna Rice (CAN, 1) akan berhadapan dengan Eva Lee (US, 6), sedangkan unggulan ke 4 asal US , Liliane Chow akan berjumpa dengan Michelle Li (CAN, 8). Kesuksesan Nicole Grether (GER, 5) menembus perempatfinal, sayangnya tidak diiukuti oleh pasangannya di ganda putri yang juga turun di nomor tunggal, Charmaine Reid (CAN,2). Reid yang kerap tampil dengan busana tank top kala bertanding itu menyerah mudah 9-21,9-21 di babak pertama dari Mona Santoso.

Di sektor ganda, beberapa pemain unggulan yang masih bertahan antara lain atlet Austria Jurgen Koch/Peter Zauner (Ganda Putra, #Seed 1), Howard Bach/ Tony Gunawan (Ganda Putra, #seed 7), Nicole Grether/ Charmaine Reid (Ganda Putri, #seed 1), Halim Haryanto /Peng Yun (Ganda Campuran, #seed 1), serta William Milroy/Fiona McKee (Ganda campuran, #seed3). (mk)

Rabu, 08 Juli 2009

Audisi Beasiswa Bulutangkis PB.Djarum tahap 3


Wasit - Selama proses seleksi yang menjadi wasit adalah atlit-atlit Djarum yang kelak bagi peserta yang lolos seleksi akan menjadi rekan berlatih. Hal ini dilakukan agar para peserta selama mengikuti audisi tidak tegang sehingga bisa bermain maksimal walau hanya bermain sepuluh menit. Dan yang menarik, setiap selesai sesi audisi para wasit yang merupakan atlit Djarum tersebut memberikan cendera mata kepada setiap peserta berupa gantungan kunci.

Tampak dalam photo salah seorang atlit Djarum Gilang Kusuma saat menjadi wasit. Gilang merupakan atlit penerima beasiswa hasil audisi tahun 2007 yang berasal dari klub Bina Bangsa, Jakarta.

(Bulutangkis.com) – Klub Djarum yang merupakan satu klub besar di Indonesia kembali membuka program Beasiswa Bulutangkis untuk tahun 2009 bagi anak-anak Indonesia. Penyelenggaraan dilakukan secara terbuka berupa audisi dengan bermain di lapangan bulutangkis memperlihatkan kemahirannya. Acara audisi ini berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus selama dua hari pada hari Sabtu, 04 Juli 2009 dan hari Minggu, 05 Juli 2009.

Program penyelenggaraan beasiswa kali ini merupakan yang ketiga kalinya yang dilakukan dengan bentuk audisi. Klub Djarum sebenarnya telah lama memberikan program beasiswa kepada atlit-atlit cilik yang dinilai layak menerima program beasiswa bulutangkis.

Jumlah peserta yang mendaftar untuk mengikuti program audisi kali sejumlah 619 peserta berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan yang luar biasa dari tahun sebelumnya yang mencapai 445 peserta. Peserta yang mendaftar dari usia 9 tahun hingga 15 tahun.

Peningkatan peserta ini berkat aktifnya informasi yang dilakukan pihak klub Djarum untuk melaksanan kegiatan ini. Beberapa peserta mengungkapkan bahwa mereka tertarik mengikuti program audisi ini setelah melihat penayangan iklan di televisi dan brosur-brosur yang diterima pada saat Djarum Indonesia Open 2009 yang baru berlangsung di bulan Juni lalu atau pun saat kompetisi lainnya.

Tak kalah menarik beberapa peserta audisi mengungkapkan bahwa setelah menonton film ‘’KING’’ yang berlangsung serentak di Indonesia mulai tanggal 25 Juni 2009 merupakan pendorong untuk mengikuti program audisi kali ini. Ingin seperti Guntur ujar mereka.

Selama dua hari peserta melakukan audisi dengan melalui tiga tahap dengan sistim gugur untuk setiap tahapnya. Pada hari pertama, Sabtu tanggal 04 Juli seluruh peserta sejumlah 619 orang mengikuti seleksi tahap pertama dan kedua. Pada tahap pertama yang berlangsung dari pukul 08.00 wib, seluruh peserta diberikan kesempatan bermain selama sepuluh menit pada dua belas lapangan yang yang tersedia.

Panitia telah membagi peserta sesuai dengan kelompok umur masing. Kelompok putra mendapat kesempatan bermain lebih awal disusul kelompok putri. Sebelum audisi dimulai Panitia dan Juri memberikan penjelasan kepada seluruh peserta agar bermain dengan baik dan mengeluarkan segala kemampuan yang ada. Menang bukan penilaian, melainkan teknik bermain yang benar yang dinilai.

Selama sepuluh menit peserta bermain dengan baik dengan mengeluarkan teknik bulutangkis yang mereka miliki. Pada sesi ini dewan juri yang merupakan pelatih-pelatih utama klub Djarum melakukan penilaian terhadap penampilan peserta. Penilaian yang dilakukan mencakup teknik memukul yang benar dan footwork dari peserta audisi. Penilaian tersebut menjadi dasar utama seorang atlit bulutangkis.

Selama proses seleksi yang menjadi wasit adalah atlit-atlit Djarum yang kelak bagi peserta yang lolos seleksi akan menjadi rekan berlatih. Hal ini dilakukan agar para peserta selama mengikuti audisi tidak tegang sehingga bisa bermain maksimal walau hanya bermain sepuluh menit. Dan yang menarik, setiap selesai sesi audisi para wasit yang merupakan atlit Djarum tersebut memberikan cendera mata kepada setiap peserta berupa gantungan kunci.

Para orangtua, keluarga dan pelatih yang mengantar peserta audisi duduk di podium GOR yang tersedia. Jumlah bangku yang di podium ini tak cukup menampung para anggota keluarga yang menyaksikan jalannya audisi sehing Panitia menyiapkan kursi tambahan di sepanjang pinggir lapangan menghadap ke seluruh lapangan.

Seleksi tahap pertama berlangsung hingga pukul 18.00 wib untuk seluruh peserta. Sekitar pukul 18.30 wib, panitia mengumumkan para peserta yang berhak untuk mengikuti selesi tahap kedua. Pada tahapan kedua peserta yang lolos seleksi sejumlah 160 peserta terdiri peserta putri 50 orang dan peserta putra 110 orang.

Pada seleksi tahap kedua ini kembali peserta audisi sejumlah 160 orang bermain bulutangkis di antara sesama peserta selama 15 menit. Seleksi dimulai sekitar jam 18.30 wib. Penilaian ini masih mencakup aspek teknik memukul dan footwork dari peserta audisi. Seleksi tahap kedua selesai sekitar pukul 21.30 wib dengan peserta yang lolos 60 orang peserta terdiri dari 22 orang peserta putri dan 38 orang peserta putra.

Audisi pada hari kedua di hari Minggu, 05 Juli 2009 merupakan seleksi tahap ketiga berlangsung dari pukul 08.00 wib. Seluruh peserta sejumlah 60 orang bermain game penuh seperti bertanding sesungguhnya di antara peserta audisi dengan tetap memperhatikan umur peserta. Pertandingan The Best of Three Game berlangsung pada delapan lapangan dengan rally point ini menjadi ajang unjuk kemampuan dan daya juang dari masing-masing perserta.

Terlihat di lapangan seluruh atlit bermain dengan penuh semangat. Berbeda dengan pada hari pertama, pada seleksi tahap ketiga ini seluruh peserta yang mengikuti seleksi sudah terlihat kemampuan teknis bulutangkis yang merata. Beberapa di antaranya cukup baik teknik bulutangkisnya. Hal ini menjadi perhatian dewan juri melakukan pengamatannya.

Tahap ketiga seleksi berakhir sekitar pukul 13.00 wib. Pengumuman yang berlangsung pukul 15.00 wib menghasilkan 24 peserta yang lolos seleksi terdiri dari masing-masing 12 atlit putra dan putri. Selama lima hari ke depan 24 calon penerima beasiswa ini akan tinggal bersama dengan atlit-atlit Djarum lainnya menjalani proses seleksi berupa penilaian atas sikap, mental dan motivasi dari calon atlit penerima beasiswa. (efka)

Daftar Peserta yang lolos tahap ketiga
Peserta Putri :1. Ravenska Cintya Adifta – Semen Gresik, Jatim
2. Aninda Sekar Kinanti – Mei, Jakarta Timur
3. Lidya Niken Widowati – Champion, Kudus
4. Aida Arum Amanah – Pelatcab, Karanganyar
5. Rhidatia Eka Putri
6. Felis Felicia Parmenas – Mei, Jakarta Timur
7. Vina Elsa Sanjaya – Pelatcab, Karanganyar
8. Erlina Kurnianti – Pelatcab, Karanganyar
9. Devi Yunita Indah Sari – Wima, Surabaya
10. Mychelle Christine Bandoso – Sumber Mas, Samarinda
11. Eti Sukma Larasati – Champion, Kudus
12. Yefi Anggaini – Merpati, Sidoarjo

Peserta Putra :
1. Jeka Wiratama – Telkom, Sumbar
2. Adhitya Setya Permana – Champion, Kudus
3. M. Bayu Pangisthu – Indocafe, Medan
4. Yohanes T.Y.Y. Rambitan
5. Fiqri Aji Setiadi – E’france, Kudus
6. Sofyan Kurniawan
7. Erick Guntoro Efendy – Abimanyu, Purworejo
8. Satria Damar Wijaya – Surya Baja, Surabaya
9. Achmad Daynuri Darwin – Win-win Club Generation, Sulsel
10. Loismavin Christian Andrianto
11. Joyireh Avy Manasye ( Joy ) – Solidaritas, Bandung
12. Solidaritas Bandung – Bintang Terang, Sidoarjo Jatim.

Minggu, 05 Juli 2009

Rooney Tantang Taufik Hidayat


JAKARTA, KOMPAS.com — Kehadiran klub Manchester United ke Jakarta, 20 Juli, tak hanya untuk bermain bola melawan Indonesia Allstars. Namun, ada beberapa pemain yang penasaran melakukan olahraga lain di Jakarta. Striker Wayne Rooney malah ingin menjajal permainan kebanggaan Indonesia, bulu tangkis. Bahkan, dia akan menantang pebulu tangkis kenamaan Indonesia, Taufik Hidayat.

Menurut Ketua Panitia Lokal Tur MU Agum Gumelar, pihaknya merancang banyak kegiatan selama MU berada di Jakarta. Dia mengungkapkan, ada keinginan dari beberapa pemain MU untuk bermain golf. Bahkan, Wayne Rooney ingin bermain bulu tangkis dengan Taufik Hidayat yang juga menantu Agum. Selain itu, ada yang ingin melakukan aksi penanaman satu pohon oleh satu orang yang merupakan sinergi program pemerintah.

Sementara itu, untuk pemain Indonesia Allstar akan ditentukan lewat polling SMS yang akan diumumkan sepekan sebelum laga persahabatan ini berlangsung. (ANT)

Kamis, 02 Juli 2009

Philippine Grand Prix Gold -2 Juli 2009-

Vita/Hendra dan Trikus/Minarti Menang
MANILA, KOMPAS.com — Dua ganda campuran senior, Vita Marissa/Hendra AG dan Tri Kusharjanto/Minarti Timur, maju ke babak perempat final Philippine Grand Prix Gold, Kamis (2/7).

Dalam pertandingan di Philsports Arena, Metro Manila, Kamis (2/7), Vita/Hendra AG yang sudah hengkang dari pelatnas Cipayung mengalahkan pemain pelatnas, Ahmad Tontowi/Richi Puspita Dili. Vita/Hendra menang atas unggulan 4 tersebut dalam dua game 21-18 dan 21-16 dalam 23 menit.

Adapun ganda yang lebih senior, Tri Kusharjanto/Minarti Timur, membuat kejutan besar dengan menyingkirkan unggulan pertama dari Hongkong, Yohan Hadikusumo Wiratama/Chau Hoi Wah. Minarti Timur yang kini berbendera Filipina menunjukkan pengalamannya dengan menang 18-21, 21-11, dan 21-13 dalam 45 menit.

Dengan kemenangan ini, Hendra AG/Vita akan menghadapi ganda China, Qiu Zihan/Deng Yuting, di babak perempat final. Sementara itu, Trikus/Minarti juga bertemu ganda asal China, Zhang Nan/Lu Lu.

Dua ganda campuran pelatnas mencatat hasil yang berbeda. Muhammad Rijal/Debby Susanto mengalahkan ganda campuran Hongkong, Hui Wai Ho/Tse Ying Suet, 21-9 dan 27-25, sementara Fran Kurniawan/Pia Zebadiah terbentur tembok China, Chen Zhiben/Zhang Jinkang. Pia/Fran kalah 21-17, 16-21, dan 18-21.

Aprilia Tersingkir, Tunggal Putri Indonesia Habis
MANILA, KOMPAS.com - Sektor tunggal putri Indonesia tampaknya belum bisa bangkit dari keterpurukan. Buktinya, semua wakil dari Tanah Air yang tampil di Philippine Grand Prix Gold sudah tersingkir.

Kepastian itu diperoleh setelah langkah Aprilia Yuswandari terhenti di babak kedua turnamen berhadiah 120.000 dollar AS tersebut. Satu-satunya pemain Pelatnas Cipayung tersebut yang diharapkan terus bertahan, harus mengakui keunggulan pemain Hongkong yang menjadi unggulan utama, Zhou Mi. Dalam duel berdurasi 31 menit, Kamis (2/7), Aprilia menyerah 19-21 11-21.

Dengan demikian, Aprilia mengikuti jejak beberapa rekannya yang sudah lebih dulu tersingkir di babak pertama, seperti Linda Weni, Rizki Amelia Pradipta. Kegagalan Aprilia juga sekaligus memastikan Indonesia kehilangan wakil di sektor tunggal putri karena dia menjadi satu-satunya pemain dari Tanah Air yang bermain di babak kedua turnamen ini.

Sektor ganda campuran pun demikian. Dua pasangan masa depan Indonesia, Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dili dan Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet, tak berdaya menghadapi lawan-lawan mereka.

Tontowi/Richi yang merupakan unggulan keempat, ditaklukkan senior mereka yang tidak lagi berada di bawah atap pelatnas Cipayung, Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa, dengan 18-21 16-21. Sementara itu Fran/Pia gagal mengambil keuntungan saat melawan pasangan China, Chen Zhiben/Zhang Jinkang karena meskipun sempat unggul 21-17 di set pertama, Fran/Pia menyerah di dua set selanjutnya dengan 16-21 18-21.

Dari sektor lain, Indonesia masih memiliki beberapa wakil. Pia yang sudah tersingkir di ganda campuran, masih memiliki peluang di nomor ganda putri.

Berpasangan dengan Debby Susanto, mereka sudah melewati adangan pemain China, Deng Yuting/Lu Lu, setelah menang 21-16 21-16. Tetapi Pia/Debby akan langsung melawan pemain Jepang, Yoshimi Hataya/Sachiyo Imai pada pukul 19.00 waktu setempat, untuk memperebutkan tiket ke perempat final.

Begitu pun dengan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano. Setelah menang 21-16 21-9 atas pasangan tuan rumah Ronel Estanislao/Paul Jefferson Vivas, unggulan pertama tersebut akan bertarung lagi melawan pasangan Malaysia Krishnan Yogendran/Yeoh Kay Bin, untuk mengejar tiket perempat final.

Phlippine Grand Prix Gold -1 Juli 2009-

Trikus/Minarti Masih Mampu Menang
MANILA, Kompas.com - Ganda campuran veteran Indonesia, Tri Kusharjanto/Minarti Timur lolos di babak pertama turnamen bulu tangkis Phlippine Grand Prix Gold, Rabu (1/7).

Pasangan Trikus/Minarti yang datang sebagai pemain profesional menyingkirkan pasangan tan rumah Filipina, Rodel Bartolome/Jubie Ann Vallarta. Dalam pertandingan yang digelar di Philsports Arena, Metro Manila ini, Trikus/Minarti menang dalam dua game 21-12 21-9.

Namun di babak 16 besar, Kamis (2/7) besok, Trikus/Memei akan menghadapi lawan berat Yohan Hadikusumo Wiratama/Chau Hoi Wah. Pasangan asal Hong Kong ini diunggulkan di tempat pertama.

Dalam pertandingan babak pertama, Rabu ini, para pemain Indonesia mampu mencatat kemenangan mudah menghadapi pemain-pemain tuan rumah. Tunggal puteri, Aprilia Yuswandari menyingkirkan Fatima Cruz 21-12 21-10. Sementara tiga tunggal puetra lainnya juga mencatat kemenangan. Yoga Pratama menang atas Kelvin Ang 21-9 21-9, Aditya Arifin mengalahkan Lloyd Escoles 21-10 21-14, Nugroho Adi Saputro menang atas Ramon Jr Dalo 21-11 21-10 dan Adnan Fauzi menang 21-17 21-10 atas Gabriel Villanueva.

Vita/Hendra Juga Lolos
MANILA, KOMPAS.com — Ganda campuran Vita Marissa/Hendra Aprida Gunawan juga lolos dari babak pertama turnamen bulu tangkis Philippine Grand Prix Gold, Rabu (1/7).

Vita/Hendra tidak menemui kesulitan berarti untuk menyingkirkan ganda Filipina, Michael Paclibar/Danica Bolos dalam dua game, 21-14 dan 21-19. Vita/Hendra menang dalam 20 menit dalam pertandingan yang berlangsung di Philsports Arena, Metro Manila, tersebut.

Di babak 16 besar, Kamis (2/7), Vita/Hendra yang sudah tidak lagi bergabung di pelatnas Cipayung akan menghadapi unggulan 4 asal Indonesia, Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dili.

Ganda campuran lainnya dari Indonesia, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah, juga maju ke babak 16 besar dengan menyingkirkan Aries Delos Santos/Klara Lourdez Undan dalam dua game, 21-9 dan 21-8. Fran/Pia yang baru bergabung beberapa bulan ini menang hanya dalam waktu 18 menit.

Namun di babak berikutnya, Fran/Pia harus mengatasi China-syndrome yang kerap menghinggapi para pemain Indonesia saat menghadapi pemain asal China. Mereka akan menghadapi Chen Zhiben/Zhang Jinkang, Kamis.

Tommy Sugiarto Langsung Tersingkir
MANILA, KOMPAS.com — Tunggal putra pelatnas Cipayung, Tommy Sugiarto, langsung tersingkir di babak pertama turnamen bulu tangkis Philippine Grand Prix Gold, Rabu (1/7).

Tommy yang diunggulkan di tempat keenam ini disingkirkan pemain China, Zhou Wenlong, dalam dua game 10-21 dan 16-21. Putra mantan juara dunia Icuk Sugiarto ini menyerah dalam 35 menit.

Ini merupakan hasil buruk kedua buat Tommy dalam sebulan terakhir. Di ajang Djarum Indonesia Terbuka Super Series lalu, ia gagal di babak kualifikasi setelah disingkirkan pemain Republik Ceko, Petr Koukal.

Sebelum Tommy, dua pemain tunggal putra lainnya juga tersingkir dalam pertandingan di Philsports Arena, Metro Manila. Nugroho Adi Saputro disingkirkan unggulan lima asal Malaysia, Sairul Amar Ayob, 13-21 dan 21-23 serta Farhad yang kalah dua game 10-21 dan 10-21 dari pemain Hongkong, Hu Yun, yang merupakan unggulan delapan.

Namun, ganda campuran, Muhammad Rijal/Debby Susanto, mampu lolos setelah mengalahkan ganda Filipina, Sonny Boy Montilla/Pia Lynne Fabros, 21-10 dan 21-12. Mereka akan menghadapi ganda Hongkong, Ho Wai Ho/Tse Ying Suet, Kamis (2/7).

Rabu, 01 Juli 2009

DJOKO SANTOSO : BULUTANGKIS INDONESIA SEDANG VAKUM

Pontianak, 30/6 (Roll News) – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Jenderal TNI Djoko Santoso, mengatakan olah raga bulutangkis di Indonesia, kini sedang mengalami vakum atau tanpa kegiatan, sehingga berdampak pada turunnya prestasi baik tingkat nasional maupun internasional.

“Kevakuman terjadi karena mata rantai pencarian atlet bulutangkis kita ada yang terputus,” kata Djoko Santoso, usai melantik Pengurus Provinsi PBSI Kalimantan Barat, di Pontianak, Selasa.

Untuk itu, ia meminta semua Pengprov seluruh Indonesia membantu PBSI dalam pencarian bibit atlet bulutangkis yang punya kemampuan.

“Dalam kepengurusan PB PBSI periode 2008-2012 kita mempunyai visi meningkatkan prestasi bulutangkis di tingkat internasional,” katanya.

Djoko menjelaskan, masa kevakuman bulutangkis dimaksudkan banyak pemain bulutangkis Indonesia, seperti Taufik Hidayat, Nova Widianto, Liliana Natsir, Windu Hanggoro, yang prestasinya sudah jauh menurun sehingga perlu dicarikan atlet pengganti.

Sementara atlet bulutangkis level kedua Indonesia, seperti Tommy Sugiarto dan teman-teman hingga saat ini masih belum bisa menunjukkan prestasi di kancah internasional.

“Untuk level ketiga kita baru tahap mempersiapkan bibit-bibit atlet baru pengganti pemain senior di masa mendatang,” ujarnya.

Langkah pendek PBSI hingga saat ini tetap mempertahankan atlet senior sampai batas waktu tertentu secara maksimal. “Langkah untuk meningkatkan atlet level dua selanjutnya yaitu memberikan pengalaman kepada atlet itu dengan mengikutsertakan mereka pada kejuaraan nasional dan internasional,” katanya.

Djoko mengatakan, saat ini PBSI sedang melakukan pelatihan dasar kepada sebanyak 39 orang atlet level tiga di Akademi Militer selama enam bulan. “Sekarang mereka baru latihan selama dua bulan, alasan dilakukan pelatihan di Akmil agar para atlet tersebut nantinya punya kedisiplinan yang tinggi, dan punya patriotisme dan semangat untuk berprestasi,” kata Djoko.

Sementara target perolehan mendali di SEA Games 2009 Desember di Laos, PBSI menargetkan memperoleh mendali emas sebanyak-banyaknya. “Terutama untuk pasangan ganda putra dan perorangan putra,” katanya.

TAUFIK HIDAYAT AKUI PRESTASI BULUTANGKIS TERUS MEROSOT

Manado, 30/6 (Roll News) – Atlet bulutangkis nasional, Taufik Hidayat mengatakan prestasi olah raga bulutangkis di Indonesia saat ini merosot akibat kurangnya regenerasi atlet dan rendahnya perhatian pemerintah.

“Barangkali para pelatih masih merasa ragu memasang pemain junior, sehingga yang dipakai hanya yang itu-itu saja, sehingga prestasi tidak berkembang,” kata Taufik di sela-sela acara Milo School Competition (MSC) 2009, di gelanggang olahraga KONI Manado, Selasa.

Taufik juga mengatakan banyak atlet Indonesia termasuk pebulutangkis hijrah ke negara lain, karena nasib mereka di negara ini tidak jelas dan nyaris tidak menjanjikan apapun.

Ketika ditanyakan mengenai bentuk kepeduliannya, Taufik mengatakan sudah melihat-lihat bakat anak-anak dan jika memungkinkan mereka akan diajak masuk ke pelatihannya, walaupun diakuinya itu harus melewati tahapan yang rumit.

Dalam pertemuan itu Taufik Hidayat juga mengakui dia memilih Sulawesi Utara (Sulut) khususnya Manado sebagai lokasi Milo School Competetion, karena ingin memeratakan prestasi dunia bulutangkis, jangan hanya dari Pulau Jawa saja.

Sementara itu, Brand Manager Milo, Leonard Darma Bimbauin mengatakan pihaknya menggandeng Taufik Hidayat, karena dianggap sebagai ikon bulutangkis Indonesia, yang msih melegenda hingga sekarang.

“Kami yakin nama Taufik Hidayat belum akan mati dalam lima sampai enam tahun kedepan, jadi kami memilihnya, karena masih menjadi jaminan,” katanya.

Bambuin juga menambahkan Milo memilih menggelar kompetisi olahraga untuk anak-anak sekolah karena memang minuman ini identik dengan olahraga, dan sebagai salah satu bentuk kepedulian kepada olahraga dan siswa.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulut, Royke Mewoh, berharap agar “event” tersebut tidak hanya diselenggarakan tiga atau empat tahun sekali, tetapi setiap tahun, karena Sulut mempunyai banyak atlet berprestasi yang selalu diambil Jakarta.

Sementara itu, kompetisi yang disponsori dan didukung minuman berenergi milo itu tersebut diikuti sejumlah siswa SD dan SMP, memperebutkan piala Taufik Hidayat, dan berakhir 1 Juli 2009.

Taufik Kritik Perhatian Pemerintah pada Bulutangkis


Manado (ANTARA News) - Kurangnya regenerasi atlet dan perhatian pemerintah yang rendah menyebabkan prestasi bulutangkis Indonesia merosot, kata pebulutangkis Taufik Hidayat di Manado, Selasa.

"Para pelatih masih merasa ragu memasang pemain junior sehingga yang dipakai yang itu-itu saja, prestasi pun tidak berkembang," kata Taufik pada sebuah acara di Manado.

Keadaan ini membuat para atlet hijrah ke negara lain karena nasib mereka di negaranya sendiri tak jelas dan nyaris tidak menjanjikan apa-apa untuk mereka, jelasnya.

Taufik menilai Indonesia masih tetap kaya dengan bakat-bakat alam yang ditunjukkan dari banyaknya anak yang berpotensi berprestasi baik di cabang olah raga ini.

Dia juga berbicara soal pemerataan prestasi bulutangkis tidak hanya di Jawa, namun juga luar Jawa.